Minggu, 26 September 2010

Rumah Yang Dicari

Anda Tentukan Rumah Idaman Yang Dicari :
  1. Kisaran Harga ?
  2. Lokasi ?
  3. Luas bangunan (kebutuhan ruangan) ?
  4. Luas Tanah ?

Caba ditulis dikomentar atau pilih di Property Baru

Tips Memilih KPR

Di musim luruh bunga seperti sekarang, bank-bank menggeber kucuran kredit pemilikan rumah (KPR). Mereka pun berlomba menawarkan berbagai pemanis demi memikat calon debitur. Agar tak salah pilih, tentu calon nasabah KPR harus cermat memilih.

Pertama, pilihlah bank yang punya divisi khusus KPR. "Ini akan menjamin kenyamanan dan keamanan nasabah," saran Mike Rini dari kantor perencana keuangan Mike Rini & Asociates.

Kedua, perhatikan bunga KPR tersebut. Maklum, besarnya patokan bunga ini sangat menentukan besar angsuran tiap bulan. Ada baiknya Anda memilih bank yang mengutip bunga rendah.  Biasanya, bank juga menetapkan bunga tetap (fixed rate) selama beberapa tahun pertama dan bunga mengambang (floating rate) sesuai dengan bunga pasar di tahun-tahun berikutnya.

Jangan lupa tanyakan besaran bunga yang berlaku untuk nasabah lama. Dengan mengetahui selisih bunga antara nasabah baru dan nasabah lama, Anda bisa membandingkan patokan bunga bank bila bank sudah memberlakukan floating rate atau ada tren kenaikan suku bunga.

Direktur Bisnis UOB Buana Safrullah Hadi Saleh menuturkan, biasanya bank menetapkan jatuh tempo berlakunya floating rate. "Nasabah harus mengikuti kesepakatan yang
dibuat di awal," katanya.

Ketiga, perhatikan berbagai biaya yang ditetapkan bank dalam penyaluran KPR. "Sebab, biaya ini harus dibayarkan oleh calon debitur sebelum kredit cair," ajar Mike. Biaya yang lazim dibebankan bank dalam penyaluran KPR, antara lain biaya administrasi, provisi, biaya notaris, dan biaya asuransi.

Keempat, perhatikan pula fasilitas kredit. Anda harus menanyakan adanya opsi pelunasan, baik sebagian atau seluruhnya. Simak juga tentang kemungkinan fasilitas over kredit. Jangan lupa, tanyakan biaya penalti yang dikenakan bank plus sistem perhitungannya. Ada bank yang mematok biaya penalti berdasar nilai pelunasan atau sisa kredit. "Nasabah harus cerdik menghitung biaya ini," ajar Mike.

Namun, sebelum menjatuhkan KPR, tetapkan rumah dan lokasi rumah sesuai dengan kriteria Anda. Jangan memilih lokasi rumah yang terlalu jauh, karena itu akan memberatkan keuangan Anda. (KONTAN/Dyah Megasad)

Memperkirakan Besar Angsuran KPR Lewat Simulasi KPR

Simulasi ini adalah simulasi kredit rumah secara umum. Silakan http://www.simulasikredit.com/calculate_rumah.php untuk memperkirakan besar angsuran KPR dengan memasukkan biaya-biaya yang nantinya akan muncul dalam KPR anda.

Perusahaan finance/bank mungkin mempunyai biaya-biaya lain yang berbeda. Simulasi ini hanya sebagai perkiraan saja. Untuk perhitungan lebih jelas silakan menghubungi perusahaan pembiayaan terdekat.

Sabtu, 25 September 2010

Property Baru

Lokasi Property baru :

1.2 lahan rumah siap bangun di waru gentan sukoharjo dengan tanah luas 162 m2 dengan lebar depan 9m
    panjang ke belakang 18 type bangunan  minimal 60m2 harga type 60/162 seharga Rp. 275.000.000

2. 3 Unit Gumpang dengan luas tanah sebagai berikut :
     1. Type 36/68 harga Rp. 130.000.000,-
     2. Type 72/150 harga Rp. 276.000.000,-
     3. Type 90/200 harga Rp. 358.000.000,-

3. Sisa1 Unit Griya Mulya Asri No:C10 luas tanah 136m2type 72/136 harga Rp.265.000.000,-

Jumat, 24 September 2010

Contoh formulir pengajuan Realisasi KPR




Persyaratan Pengajuan Realisasi KPR

Secara Prinsip Persyaratan KPR Hampir sama yaitu :
  1. Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah, lunas berusia maksimum 55th untuk pegawai (usia pensiun) maksimum 65 tahun untuk pengusaha, profesional
  2. Karyawan / wiraswasta / profesional dengan masa kerja :
    1. Karyawan            : minimal 2 tahun
    2. Profesional           : minimal 2 tahun praktek
    3. Wiraswasta          : Pengalaman menjalankan usaha minimal 3 tahun
  3. Memenuhi persyaratan berdasarkan penilaian Bank
  4. Dokumen dilengkapi :
    1. KTP yang masih berlaku
    2. Kartu Keluarga dan Surat Nikah
    3. Surat Ijin Praktek bagi profesional
    4. Rekening koran / tabungan 3 bulan terakhir
    5. Slip Gaji terakhir
    6. Laporan keuangan 2 tahun terakhir bagi pengusaha
    7. Akte Perusahaan, SIUP, TDP bagi pengusaha
    8. NPWP
Sebagai contoh lihat Contoh Formulir Pengajuan KPR

Cara Memilih Rumah Sendiri Dengan KPR

MEMILIKI RUMAH SENDIRI
DENGAN KPR
Memiliki rumah sendiri kini bukan lagi sesuatu yang
sulit, karena ada fasilitas kredit pemilikan rumah
yang diberikan oleh kalangan perbankan yang biasa
disebut Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Pengertian KPR
Kredit Pemilikan Rumah adalah suatu fasilitas kredit
yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah
perorangan yang akan membeli atau memperbaiki
rumah.
Di Indonesia, saat ini dikenal ada 2 jenis KPR:
1. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang
diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan
menengah ke bawah dalam rangka memenuhi
kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah
yang telah dimiliki.
Bentuk subsidi yang diberikan berupa : Subsidi
meringankan kredit dan subsidi menambah dana
pembangunan atau perbaikan rumah.
Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh
Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat
yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas
ini. Secara umum batasan yang ditetapkan oleh
Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah
penghasilan pemohon dan maksimum kredit
yang diberikan.
2. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang
diperuntukan bagi seluruh masyarakat.
Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga
penentuan besarnya kredit maupun suku bunga
dilakukan sesuai kebijakan bank yang
bersangkutan.
Persyaratan KPR
Secara umum persyaratan dan ketentuan yang
diperlakukan oleh bank untuk nasabah yang akan
mengambil KPR relatif sama. Baik dari sisi
administrasi maupun dari sisi penentuan kreditnya.
Untuk mengajukan KPR, pemohon harus
melampirkan:
1. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)
2. Kartu Keluarga
3. Keterangan penghasilan atau slip gaji.
4. Laporan keuangan (untuk wiraswasta)
5. NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)
6. SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50
juta).
7. Foto kopi sertifikat induk dan atau pecahan (bila
membelinya dari developer)
8. Foto kopi sertifikat (bila jual beli perorangan)
9. Foto kopi IMB
Biaya Proses KPR
Pada umumnya fasilitas KPR pemohon akan
dikenakan beberapa biaya, diantaranya: biaya
appraisal, biaya notaris, provisi bank, biaya asuransi
kebakaran, biaya premi asuransi jiwa selama masa
kredit.
Metode Perhitungan Bunga KPR
Secara umum dikenal 3 metode perhitungan bunga
yaitu :
1. Flat
2. Effektif
3. Annuitas Tahunan dan Bulanan
Dalam prakteknya metode suku bunga yang
digunakan adalah suku bunga effektif atau annuitas.
Keuntungan KPR
− Nasabah tidak harus menyediakan dana secara
tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup
menyediakan uang muka.
− Karena KPR memiliki jangka waktu yang
panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi
dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Bila membeli rumah dari perorangan, pastikan
bahwa sertifikat yang ada tidak bermasalah dan
ada IMB sesuai dengan kondisi bangunan yang
ada.
2. Bila membeli rumah dari Developer, pastikan
bahwa Developer dimaksud telah mempunyai
ijin-ijin, antara lain :
a. Ijin Peruntukan Tanah : Ijin Lokasi, Aspek
Penata-gunaan lahan, Site Plan yang telah
disahkan, dsb.
b. Prasarana sudah tersedia
c. c. Kondisi tanah matang
d. Sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB
Induk atas nama developer
e. IMB Induk
3. Kenali reputasi penjual (perorangan atau
developer).
4. Jangan melakukan transaksi jual beli di bawah
tangan, artinya apabila rumah yang akan dibeli
masih dalam status dijaminkan di bank, maka
lakukanlah pengalihan kredit pada Bank yang
bersangkutan dan dibuat akte jual beli di
hadapan notaris. Jangan sekali-kali melakukan
transaksi pengalihan kredit “di bawah tangan”,
artinya atas dasar kepercayaan saja dan tanda
buktinya hanya berupa kwitansi biasa, karena
bank tidak mengakui transaksi yang seperti ini.
Disebarkan sebagai bagian dari Program Edukasi
Masyarakat dalam rangka Implementasi Arsitektur
Perbankan Indonesia”
Pastikan Anda membaca syarat dan ketentuan dari
setiap produk perbankan yang akan Anda gunakan!
Informasi lebih lanjut dapat dilihat
di website Bank Indonesia :
www.bi.go.id
atau
Bank terdekat

Tips Memilih Bank Untuk KPR


Tips memilih bank untuk KPR

Membeli rumah dengan kredit (KPR) merupakan cara mudah nendapatkan rumah terutama bagi pasangan muda yang belum mempunyai uang tabungan. Berdasarkan pengalaman kami selama ini beberapa hal pertimbangan yang harus dipikirkan baik-baik sebelum memilih bank KPR adalah:
1.      Segmentasi bank
Niaga, Permata, Panin bersaing di segmen yang sama: rumah-rumah menengah dengan range 150-300 juta. Biasanya developer sudah menggandeng bank-bank tersebut sejak awal, kecuali konsumen ingin menetapkan Bank Sendiri yang diinginkan
Niaga dikenal sebagai bank paling agresif. Niaga banyak menggandeng developer-developer kecil, ukuran 40-200 rumah per kompleks. Kalau kita mencari rumah-rumah dipinggiran  menawarkan Niaga sebagai pilihan KPR-nya.
BTN dikenal sebagai bank untuk KPR menengah ke bawah dalam skala besar. Prakteknya dilapangan BTN cenderung tidak agresif dalam menawarkan KPR-nya.
BNI, yang membajak kepala Divisi KPR dari Bank Niaga pun menawarkan fitur yang mirip-mirip dengan bank Niaga. Masalahnya, perumahan manakah yang digandeng oleh BNI? Mandiri yang dikenal kuat di Corporate, BCA yang di Consumer Banking, nampaknya tidak begitu terlihat di segmen perumahan menengah ini.
Kesimpulan: Niaga dan Permata #1 di kategori ini, BNI pun ini sedang memfokuskan untuk KPRnya
2. Fleksibilitas persyaratan
Teorinya persyaratan KPR disemua bank sama, harus ada NPWP (KPR lebih dari 50 juta), harus ada pengalaman 2 tahun sebagai karyawan tetap, harus ada ini itu.
Contoh: Join income / cicilan yang dibayar bersama suami dan istri seringkali berurusan pelik. Bank Niaga dan Panin memandang istri hanya komponen penunjang untuk cicilan kredit. Akibatnya status istri tidak menjadi masalah besar, apakah istri karyawan permanen/kontrak, belum ada NPWP. Sebaliknya bank Permata, BCA memandang istri sebagai komponen utama. Akibatnya semua dokumentasi harus lengkap. Sebagai Contoh persyaratan Bank BRI syariah dan BTN Syariah pada lapiran contoh formulilir pengajuan KPR
Kesimpulan:
fleksibilitas bank Panin sempat menuai kritik dari teman-teman. Konon bank Panin masih menggunakan sistem perhitungan manual untuk approval KPR-nya, sementara bank lain menggunakan sistem komputerisasi yang mengharuskan proses prosedural.
3. Birokrasi
Birokrasi ini terkait dengan sistem kerja bank tersebut. Bank Niaga, Panin, BRI misalnya menggunakan sistem account officer (AO). Dengan sistem AO ini proses pencarian nasabah, analisa kredit hingga appraisal dikerjakan oleh satu orang yaitu sang AO dari awal hingga akhir. Keuntungannya appraisal yang dihasilkan bisa lebih tinggi, apalagi untuk rumah second. Sistem ini juga cukup rawan unsur KKN (sogok menyogoknya) kadang developer, properti agent, atau pihak bank. Budaya untuk menyogok agar memudahkan aplikasi ini kerap dilakukan.
Sebaliknya bank Permata menggunakan sistem bertingkat. Artinya group bisnis dan analis adalah orang yang berbeda. Dalam kasus ini proses pencarian nasabah dikerjakan si A, sedangkan perhitungan kredit dikerjakan oleh si B. Ribet memang tapi dengan sistem ini Bank Permata berani menawarkan bunga paling rendah di 12.8% pa
Kesimpulan: Bank dengan model AO (Niaga, Panin, BRI) #1 dikategori ini
4. Negotiation/Bargaining
4.1 Negoisasi appraisal harga rumah
Proses kredit sebagaimana proses jual beli adalah hal yang penuh subyektivitas. Hal ini bisa berbuntut panjang semisal: Harga rumah second 300 juta, bisa jadi dinilai Niaga 250juta, dinilai Panin 270juta, dinilai BRI 350 juta. Angka ini dari mana, memang ada rumusnya seperti
luas tanah X harga pasaran + luas bangunan X harga pasaran + harga strategis
Tapi angka ini sebenarnya negotiable, tergantung kepentingan si credit officer dan nasabah itu sendiri. Kata orang “everything’s negotiable”
4.2 Negoisasi limit credit
Limit credit yang diberikan pun penuh dengan negoisasi. Gaji si amir di Telkomsel misalnya, 1 juta perbulan, tapi dalam satu tahun amir bisa 24 kali gaji. Gaji budi di software house bisa 2 juta tapi overtime budi bisa hingga 3 juta perbulan misalnya. Niaga menghitung nilai cicilan dari gaji terendah dalam satu tahun, tapi Panin menghitung dari rata-rata gaji sedangkan Permata menghitung dari analisa lainnya
Kesimpulan: Bank dengan AO yang agresif menduduki peringkat #1. Sebenarnya agak sulit memlih bank terbaik dalam kategori ini. Yang ada adalah AO/credit officer yang pintar atau yang lamban. Tapi overall Panin #1
4.1 Bunga Bank,
Diskusi mengenai bunga bank bisa sangat menarik apalagi dikaitkan dengan issue floating vs fixed rate, subsidi bunga, suku bunga BI, syariah vs konvensional. Menurut kami, issue bunga bank sebaiknya tidak perlu dipusingkan. Dasarnya adalah setiap bank berkompetisi dan suku bunga sebenarnya sudah merupakan ‘ketetapan alam’ yang tidak perlu dipusingkan.
FYI, per january 2007. Permata di 12.8%, Niaga 13.88%, BCA, BNI, Mandiri di 14%. Fluktuasi jelas, konon 2005 sendiri pernah suku KPR di 20%
4.2 Feature
Ada angsuran suka-sukanya BNI, ada extra paymentnya, ada asuransinya Bank Mega. Stop, komponen ini membingungkan. Jangan terlalu dipusingkan oleh komponen ini.
4.3 Reputasi Bank
Panin, NISP mungkin tidak seterkenal Niaga atau BTN (yang justru di segmen menengah massal). Kami belum sampai mendiskusikan kategori ini.